Catatan Pendakian Fuji (Travel Guide: Beginner tips)

Siapa yang tak kenal dengan Gunung Fuji/Fujisan/Fujiyama?
Gunung vulkanik tertinggi di Jepang dengan ketinggian 3776 Mdpl atau setara dengan 12.388 kaki ini sudah menjadi ikon Jepang sejak lama dan sering disebut sebagai “The closest place to the sky in Japan“. Tak heran banyak traveler asing yang penasaran ingin mendaki atau paling tidak, pernah mengunjungi area ini. Tapi tahukah kamu apa makna Fujiyama? Dan mengapa Gunung ini sangat populer di kalangan orang Jepang sendiri?
Gunung Fuji merupakan salah satu dari tiga Gunung suci utama di Jepang, di puncak gunung ini terdapat kuil yang dianggap sebagai tempat keramat bagi orang Jepang. Jadi, mereka yang melakukan pendakian bukan tanpa alasan atau hanya ingin menuntaskan rasa penasarannya saja mencapai puncak, tetapi juga ada alasan yang lebih religis dan historis bahkan sebelum Meiji era Gunung ini ditetapkan sebagai “Sacred pilgrimage route” dan wanita dilarang mendakinya. Namun saat ini, gunung ini telah menjadi destinasi populer bagi wisatawan untuk melakukan “mount climbing” dengan tata krama yang baik tentunya (Bagian ini akan saya bahas selanjutnya).
Berikut catatan saya tentang pengalaman saya mendaki gunung fuji. Catatan ini merupakan kumpulan informasi yang saya peroleh sebelum pejalanan, bagaimana cara menuju kesana, persiapan apa saja yang harus dipersiapkan, barang apa saja yang harus dibawa, apa yang harus dan tidak boleh dilakukan, dan pengalaman pendakian. Mungkin sudah banyak blog yang menjelaskan secara rinci mengenai pendakian gunung Fuji, tapi saya percaya bahwa” Setiap pengalaman memiliki rasa yang berbeda.

 

1. Check before your climb!

Sebelum mendaki, baiknya jauh-jauh hari kita mempersiapkan perjalanan kita. Tidak seperti mendaki gunung-gunung tropis, dalam pendakian Fuji terdapat musim pendakian yang hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu yaitu sepanjang musim panas (Juli-September), mengingat orang Jepang sangat peduli terhadap keselamatan pendakian dan kelestarian dari Gunung suci tersebut. Tentu saja kita bisa mendaki pada off season tetapi dengan resiko dan tanggung jawab yang tinggi dan harus didampingi oleh guide (tentunya ditentukan juga oleh kondisi cuaca ekstrim/salju). Tersedia empat rute untuk mendaki gunung Fuji yang dapat dibedakan dari kode dan warna penanda jalur, Yaitu:

  • Yoshida route (kuning): Dibuka 1 Juli-10 September
  • Fujinomiya route (biru): Dibuka 10 Juli-10 September
  • Subashiri route (Merah): Dibuka 10 Juli-10 September
  • Gotemba route (Hijau): Dibuka 10 Juli-10 September

Saran saya untuk beginner sebaiknya menggunakan Yoshida route, rute ini sangat memudahkan pendaki, yaitu terdapat banyak fasilitas toilet, pondok (Huts), first aid dan menjadi rute yang paling direkomendasikan untuk turis. Sedangkan rute terpedek adalah Fujinomiya route, tetapi pada rute ini fasilitas toilet dan pondok sangat jarang, jalurnya pun memiliki kontur yang lebih terjal bila dibandingkan dengan rute lain. Perlu diketahui, starting point dari pendakian Fuji umumnya dimulai dari pos 5, masing-masing rute memiliki pos 5 yang berbeda, jadi jangan sampai tertukar karena akses menuju pos 5 dari masing-masing rute pun berbeda.

2. How to get there?

Ada beberapa cara untuk menuju ke starting point pendakian, tergantung dari rute mana yang akan kita gunakan. Setelah mentukan rute, silahkan lihat akses menuju 5th station dari masing-masing rute. Karena pendakian saya menggunakan Yoshida route, maka saya harus sampai ke Fuji Subaru line 5th station.

Source: Fujitozan Advice Book, Yamanashi Prefecture. 2016.7

3. Equipment Check

Memperhatikan barang apa saja yang harus dibawa dan digunakan sangat penting. Jangan pernah menganggap enteng pendakian, karena situasi dan kondisi pada saat pendakian sangat flukatif. “Prepare for the worst and safety first”. Barang-barang yang WAJIB dipersiapkan antara lain:

-Wearable items:

Ransel+rain cover, Celana gunung+baju+underwear (yang mudah kering, melindungi dari matahari, dan ringan digunakan), Sepatu gunung/trekking, kaus kaki yang tebal, topi, kacamata UV, sarung tangan.

-Portable items:

a. Jaket (tahan angin dan dingin, direkomendasikan membawa jaket winter), rainwear (jas hujan terpisah antara baju dan celana), headlamp, air (1-2 liter wajib dibawa dari bawah, walaupun sepanjang pendakian terdapat pondok yang menjual aneka snack dan minuman, tetapi harganya semakin tinggi altitude semakin mahal), energy snack (cokelat, permen, makanan yang mengandung banyak glukosa), plastic bags/trash bags (tidak ada sama sekali tempat pembuangan sampah yang disediakan, semua sampah wajib dibawa pulang kembali), cash (semua pondok tidak menerima pembayaran kartu kredit sehingga harus mempersiapkan uang cash), coin 100 yen (minimal 20, untuk membayar toilet yang rata-rata seharga 200-300 yen atau membeli minuman di vending machine dengan kisaran harga 400-600 yen), portable oksigen (diperlukan untuk mengantisipasi pendaki yang terkena atshma atau altitude sickenss), cup ramen/bentou (saya sih pop-mie), obat-obatan pribadi, baju ganti, tongkat daki (bisa membeli di 5th station berupa tongkat kayu sederhana seharga 1000-1500 yen, disetiap pos bisa dicap), kamera, powerbank.

Untuk lebih jelas mengenai barang-barang yang direkomendasikan untuk digunakan dan dibawa silahkan cek disini

equipment check to climb fuji
Barang Bawaan versi saya

4. Preparation and Exercise
Sekali lagi, jangan pernah menganggap enteng pendakian, sekalipun kamu adalah expert!!! Selain mempersiapkan barang yang akan digunakan dan dibawa, persiapkan juga fisik dan mental kamu. Paling tidak 1-2 minggu sebelum pendakian, kamu harus latihan fisik.  Selain untuk melatih fisik kamu, exercise juga diperlukan untuk melatih dalam mengatur nafas.
Selalu buka perkiraan cuaca disini. Pada link yang saya berikan terdapat perkiraan cuaca pada spesifik altitude. Ini perlu dilakukan, mengingat, kita mendaki gunung sub tropis dan vukanik aktif. Selain itu,  mendaki pada musim pendakian bukan berarti selalu tanpa resiko, biasanya pada bulan-bulan ini justru terdapat badai topan yang biasa melewati kawasan Jepang (Contohnya pendakian saya, dilakukan 1 hari setelah badai topan melewati lokasi tersebut, dan ini sangat beresiko!).

5. Do and Don’t

  • Tidak seperti mendaki kebanyakan gunung-gunung di Indonesia. Kita diperbolehkan membuat kemah selama pendakian, tetapi tidak di Gunung Fuji. membuat camp/api unggun sendiri SANGAT DILARANG di kawasan ini. Oleh sebab itu, pada setiap rute terdapat pondok-pondok (Huts) yang bisa digunakan untuk menginap. Jangan harap kamu akan mendapat fasilitas seperti hotel/motel. Ini hanya sejenis bunk bed/matras dan semua pendaki tidur dalam satu ruangan, mulai jam 9malam-1 pagi pengunjung tidak boleh ribut. Harga pondok (hut) bervariasi tergantung dari letak altitude pondok, biasanya mulai dari 6000 yen tanpa makan. Rute yang paling banyak terdapat pondok adalah Yoshida route. Silahkan cek disini untuk melihat ketersediaan dan pemesanan karena biasanya pada musim pendakian kebanyakan pondok akan full reserved.
  • Jangan pernah membuang sampah sembarangan (semua sampah wajib dibawa pulang kembali, tidak ada tempat pembuangan sampah).
  • Jangan buang air/hajat sembarangan (tersedia toilet ramah lingkungan/recycle and reuse system yang bisa digunakan sepanjang pendakian dengan membayar 200-300 yen menggunakan coin 100 yen, ada diataranya yang menggunakan flush loh).
  • Jangan mengambil pasir/batu/tumbuhan/binatang sembarangan.
  • Jangan membuka jalur pendakian sendiri atau mendaki di luar jalur yang diperbolehkan ( Mengingat gunung Fuji merupakan world heritage dan gunung suci tempat ibadah orang Jepang, maka pendakian hanya diperbolehkan di 4 rute yang disediakan, jangan pernah menganggap pendakian macam ini “kurang menantang”. Jadilah orang bijak!Be wise tidak selalu Wild!).
  • Selalu hormati pendaki lain. Walaupun tidak saling mengenal ada baiknya ucapkan “konnichiwa” atau “otsukaresamadeshita” atau “ganbatte”.
  • Fakta yang akan kamu temukan ketika mendaki gunung Fuji; kamu tidak perlu khawatir akan kehilangan sinyal telepon meskipun berada di remote area. Jika kamu menggunakan provider Jepang, kamu masih bisa mendapatkan sinyal sampai Puncak. Bahkan pengelola bekerja sama dengan NTT menyediakan fasilitas FREE WIFI dengan koneksi sangat cepat di seluruh kawasan pendakian termasuk Puncak Gunung Fuji (Pokestop dan Gym juga ada loh). Selain itu kamu akan menemukan vending machine di Puncak (tidak perlu khawatir akan kekurangan air meskipun  kamu tidak menemukan sungai/sumber air, akan banyak toko yang menjual air minum dan snack, meskipun harganya bisa 3-4 kali lipat dari harga normal).
  • Tidak disarankan melakukan bullet climbing (mendaki tanpa istirahat, selain lelah, kamu akan mudah mengantuk dan lemas. Meskipun saya melakukannya :p)
  • Mendakilah dengan slow pace (ritme yang tidak terlalu cepat), ingat! kamu sedang mendaki, bukan tentang seberapa cepat dan hebat kamu sampai di puncak tetapi tentang keselamatan dan teknik yang aman dalam mendaki. Karena semakin tinggi altitude (ada tempat-tempat terjal yang ketersediaan oksigennya dan temperature yang drastis menurun), semakin cepat mendaki, semakin tinggi resiko altitude sickness (gejala yang biasa dirasakan adalah pusing, lemas, nausea, susah bernapas). Jika dibandingkan dengan gunung di Indonesia (tropis) yang memliki altitude yang sama dengan gunung Fuji, saya merasa perubahan suhu dan oksigen lebih ekstrim di Gunung ini.
  • Baca papan petunjuk dan Map, pastikan selalu jalur rute yang kamu pilih.

Silahkan cek di sini untuk mengetahui lebih jelas mengenai tata krama mendaki yang aman.

Image result for map of fuji climb
Yoshida Trail Map

6. Climbing time!

Ok, setelah membaca serentetan “aturan main” dalam mendaki gunung Fuji, saatnya saya memberikan sedikit pengalaman yang konyol/kurang baik untuk ditiru dalam pendakian gunung Fuji. Dimulai dari saya mengumpulkan informasi mengenai pendakian Fuji dan akses menuju ke 5th station. Karena waktu pendakian saya merupakan peak season (summer holiday dan Obon holiday), saya kesulitan mencari akses yang masih available menuju Fuji. Lokasi saya tinggal di Kota Tsu, Mie Prefecture. Akses yang paling mudah, murah, dan cepat adalah menggunakan highway bus dari Nagoya-Kawaguchiko station dilanjut menggunakan climber bus ke 5th station. namun sayangnya pada saat keberangkatan, saya tidak menemukan available seat, sehingga saya putuskan untuk pergi ke Tokyo (shinjuku) menggunakan Willer Express bus sekalian jalan-jalan. Dan, yang buat tambah deg-deg an adalah musimnya taifun (badai topan), sejak seminggu sebelum keberangkatan, saya selalu mengecek mountain forecast, khawatir pada tanggal pendakian, cuaca memburuk dan tidak memungkinkan mendaki. Saya berangkat dengan dua orang teman saya dari Tsu, Mba Eny dan Sule. Karena ini ceritanya curhatan, maaf-maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan 😜🙊.

16 Agustus 2016

20.03-21.16: Tsu-Nagoya by kintetsu (¥1210)-> Masih rutin cek mountain forecast, tepat saat itu badai topan masuk ke Yokohama. Masih H2C bisa mendaki atau tidak.
23.15-06.00: Nagoya Sasashima live bus center-Tokyo Ikebukuro sta. By willer express bus (¥4900) -> ini dikarenakan gak dapet bus dari Nagoya-kawaguchiko, Gak dapet bus dari Tsu-Shinjuku atau Nagoya-Shinjuku.
(Ceritanya hampir ketinggalan bus, karena kami tidak tau lokasi bus center. Kami kira tidak jauh dari Nagoya station, taunya harus naik 1 kali lagi subway. Dan kami memutuskan untuk JALAN KAKI, jauh, muter-muter karena ada perbaikan jalan, dan tepat 1 menit  sebelum keberangkatan kami sampai di lokasi.)

17 Agustus 2016

06.00-09.00: free time-> Masih berangin kencang, hujan sisa badai semalam.
(Niatnya cari sarapan, cuci muka, jalan-jalan sekitar Ikebukuro, nyari musholla Ikebukuro taunya malah dibawa Mbah google ke Tailor Shop, akhirnya kami langsung menuju Shinjuku station dengan kereta (¥160), sarapan dengan bentou seadanya (Makasih Mba Eny buat bentounya) dan jalan-jalan di mall Shinjuku, sambil nyari rain cover karena salah beli ukuran. Banyak sih outdoor shop tapi baru buka sekitar jam 11, akhirnya tidak jadi membeli apapun, hanya mampir convenience store untuk beli perbekalan seperti air mineral 1 l, pocary sweet 250 ml, cokelat 1 bks, permen 1 bks, energy drink 1 btl, snack 1 bks, dan nasi microwave karena nasi bekal kita takut basi jadi lebih baik beli nasi microwave, di microwave di convenience store selama 3 menit, masukan wadah bento, hehe.)

Langit Cerah Depan Shinjuku Station
Langit Cerah habis Typhoon Depan Ikebukuro Station

10.45-13.10: Shinjuku bus terminal-5th station of gogome, Yoshida trail (¥2700)-> cek climber bus di sini, sebaiknya reservasi terlebih dahulu karena selama musim pendakian bus akan banyak di reservasi. Pembayaran bisa dilakukan di tempat.
(Lokasi highway bus terminal di Shinjuku berada di lantai 4, gak usah minder bawa backpack besar karena kamu di sana akan bertemu banyak orang yang akan mendaki Fuji. Saya berencana mendaki pukul 5 sore, alasan saya tiba lebih awal adalah aklimatisasi dengan suhu yang sudah mulai menurun, kira-kira musim panas di Tokyo suhu sekitar 30-35 °C, di 5th station (2305m) berkisar 11-15 °C. waktu yang tersisa bisa digunakan untuk ganti baju, preparation, packing, makan siang, dan meninggalkan barang bawaan yang tidak terpakai di coin locker yang tersedia di toko-toko 5th station. Banyak juga toko yang menjual dan menyewaakan outdoor gear, restaurant, post office, dll).

5th Gougome station

5th Gougome station Dirgahayu RI ke-71
5th Gougome station. Dirgahayu RI ke-71

17.00 Pendakian dari 5th station
(Banyak opsi yang kami persiapkan, banyak pilihan pendakian yang kami buat, mengingat cuaca sedang tidak menentu dan ekstrim. Hal pertama yang kami lakukan di 5th station adalah mengunjungi information center. Menanyakan apakah memungkinkan mendaki pada saat itu, kondisi cuaca terakhir akibat badai topan, dan menanyakan kemungkinan memesan Huts on the spot dalam keadaan mendesak . Kami hanya khawatir, di tengah pendakian, badai masih berlanjut. Setelah bertanya, pihak information center mengabarkan akan ada hujan deras mulai pukul 18.00. Pendakian menuju puncak pada umumnya 6-8 jam-dan karena cuaca buruk meskipun termasuk peak season-banyak pengunjung yang membatalkan pendakian termasuk membatalkan reservasi Hut. Status kami belum memesan Hut, karena memang akan melakukan bullet climbing dan tarif harga Huts rata-rata mahal, hehe. Right Decision making benar-benar dibutuhkan di sini. Pilihannya, bullet climbing dimulai pukul 5 untuk menghindari hujan, jika di tengah pendakian tidak memungkinkan melanjutkan ke puncak, maka kami akan memesan Huts di 8th station (erkiraan sampai 8th station pukul 9 malam). Pilihan yang kedua, jika memungkinkan melanjutkan pendakian dari 8th station, maka kami akan berhenti di setiap station lebih lama, ketimbang terus mendaki, karena berada di altitude tinggi dalam durasi yang lama akan lebih beresiko).
IMG_7753

6th station (untuk sampai: 50 menit)
Lokasi Mt. Fuji safety guidance center/police station-> pastikan untuk selalu mengecek  weather forecast dan informasi tentang situasi rute. Cuaca masih belum hujan tapi berkabut, jalan landai panjang sedikit mmbosankan, tetapi harus tetap menjaga ritme.

7th station (untuk sampai: 60 Menit)
Ketinggian 2700 m. Pondok (Hut) pertama yang ditemui (Hanagoya), jalur sedikit menanjak, trap buatan dari kayu, masih belum hujan, sempat bertemu pelangi, masih juga sempat lihat sunset di sini. Bisa istirahat sebentar, ada tempat duduk di luar Hut walau terbatas, ada warung, dan bagi yang membeli tongkat kayu di 5th station bisa di cap di sini sekitar 300 円.

IMG_7756

IMG_7760
Hello rainbow!!!

7th station first aid (Untuk sampai: 20-30 menit)
Melewati dua pondok, Hinode-kan dan Nanagome Tomoe-kan. Lokasi First aid center-> satu-satunya medical center, ada dokter dan tersedia juga obat-obatan.

IMG_7786

8th station first aid (Untuk sampai: 60-80 menit)
Melewati Pondok Kamaiwa-kan, Fujiichi-kan, Torii-so kan, dan Toyo-kan. Jalan tangga berbatu, sudah mulai menanjak, curam berbatu dan harus wall climbing. Jangan kira ini adalah “The real 8th station” dan merasa tinggal 2 station lagi->puncak :p Saran saya tetap jaga ritme, jangan terlalu cepat, atur napas. Saya mulai kesulitan mendaki, udah tua napas tingga setengah dan karena sedang dalam masa datang ***** 😝 sakit perut cuyyy.

21.00 akhirnya kita berhenti di Pondok setelah 8th station first aid, Taishi-kan (3100m). Ada space yang lumayan luas. Dan berpikir masih jam 9, lebih baik istirahat karena tujuan kita sampai di Puncak itu ketika sunrise. Hal yang kami lakukan pertama, menanayakan apakah masih ada masih ada space menginap di hut atau tidak? penuh! akhirnya kami meneruskan ke pondok selanjutnya (15-20 menit wall climbing). Berhenti di Horai-kan. Masih ada space untuk menginap, tapi mahal, 6500/malam, mereka tidak menerima tamu dengan bayaran per jam. Sedangkan perkiraan, kami baru akan naik lagi sekitar jam 1 malam, jadi sebenarnya hanya membutuhkan istirahat sekitar 4 jam. Akhirnya tidak jadi menginap. Hanya numpang menyeduh pop-mi sama kopi (air panas/gelas 200 yen, plus ke toilet 200 yen).  Alasanya, cuaca lumayan cerah, langit berbintang dan bulan purnama, walau nampak kilatan petir di awan bagian bawah. Stay di luar yang dinginnya kira-kira 8°C. Sempat ngantuk-ngantuk, ngobrol sama bule atau sama pendaki tua yang lagi nyari pokemon. 🙈

23.00 Meneruskan pendakian karena sudah mulai turun hujan (awan petir dan kabut sudah mulai bergerak ke atas), Yup, kalau menurut saya ini jalur terjal berbatu, mau tidak mau mendaki harus menggunakan tangan dan tongkat kayu. Apabila pendakian dilakukan malam hari, penting sekali menggunakan headlamp, (saya rabun ayam :p). Mulai dari sini pendakian berasa lama, daritadi station 8 terus dan akan menemukan banyak pondok setiap 20 menit mendaki.

IMG_7804

Real 8th station 3.360 m (sampai 60-80 menit dari taishi-kan)
Istirahat sedikit lebih lama. Orang-orang yang menginap di pondok sudah mulai bangun, banyak penjual yang menawarkan minum dan snack (harga gak usah tanya, mahal!!), di sini juga banyak orang-orang yang mulai menggunakan portable oxigen. Mulai dari real 8th station ini Real climbing dilakukan. Bukan hanya fisik, tapi mental (Harus tenang, ga kuat bilang, jangan egois, jangan latah sakit, semangat gak boleh kendor). Biasanya banyak yang menyerah di pos ini, disamping altitude yang semakin tinggi, maka akan semakin berkurang oksigen, akan semakin menurun temperatur, semakin kencang angin apalagi sisa badai, hujan dan kabut sudah  semakin naik, sempat jarak pandang tak terlihat (burem saya mah pake kacamata). Di sini juga titik temu antara Yoshida trail dengan Subashiri trail. Maka bertemulah pendaki dan jalur trekking mulai macet.

01.30: 8.5 th station 3.450 m (sampai 60-80 menit)
Kami berhenti cukup lama di pos ini. Satu  Jam istirahat, karena hujan dan kabut tebal(lagipula masih malem cuy!!Fujisan Hotel pondok loh, bukan hotel 😜). Harga 1 btl air mineral 250 ml yang biasanya 100-130 yen di sini di jual 500 yen!!! Air saya masih awet sejak dari shinjuku, masih ada sisa 200 ml lagi dari 1 liter. Orang-orang sudah mulai padat merayap dan traffic human di lintasan trekking yang hanya bisa dilalui 2 orang.  Setelah jalan berbatu, jalan berpasir dan berkelok menanjak curam, sedikit egois bisa membahayakan orang yang ada di depan dan belakang. Inilah saat-saat paling berguna tongkat yang kita bawa. Mulai banyak volunteer yang menyemangati dengan bilang “ganbatte, Puncak bentar lagi!!” walau dia kata 500m lagi, in real itu 1.5 km lagi!!!
IMG_7806

 
IMG_7809

03.30 9th Station 3.580 m (sampai dari 8.5th station 60 menit karena traffic human)
Disini, dua teman saya lemas sakit kepala dan mengantuk, mereka minta istirahat sebentar di bahu jalan yang sedikit luas, dan saya beri portable oksigen. Mereka tertidur sekitar 30 menit (sedangkan saya tetap melek). Saya khawatir tidur bisa semakin melemaskan, sebelumnya saya kesulitan mendaki di 8th station karena sakit perut, inilah bahayanya bullet climbing. Saran saya tetap jaga ritme, terus makan glukosa/permen, simpan tenaga dari awal. 04.00 saya bangunkan mereka, karena memang volunteer dan rombongan tour sudah terlalu berisik, ini perjalanan betul-betul yang tidak bisa dianggap sepele, sekalipun kamu pernah mendaki lebih ekstrim. Kalo kata orang tua “Jangan sompral”. Banyak yang merasakan altitude sickness, banyak yang cedera lalu di bantu perlahan oleh rekannya, banyak orang lanjut usia yang masih punya semangat walau lelah. Dan ada juga teman saya yang mengigau penampakan 🙈🙈🙈

Perjalanan masih sama, jalan menanjak, berkelok zig-zag. The longest part of my life!!

04.45 SUMMIT!!! 3376 m
Kami sampai tepat ketika “waktu” sunrise, di tandai dengan gerbang “torii” (dan saya menghirup bau dupa, gak kuat batuk, butuh oksigen :p). Sayang mendung hujan, NO SUNRISE!!!!No Sunrise at the top of the land of rising sun!!Just chilly wind and foggy!! That’s OK!! (kita nikmatin foto-foto gelap-gelapa). Akhirnya menemukan spot dekat kawah yang ada monumen gunung fujinya, foto-foto satu jam. Dan HUJAN DERAS!KABUT TEBAL!REALFEEL MINUS 2!!

IMG_7824
No Sunrise!!!

06.00 berteduh sambil beli udon (1000 yen 1 cawan kecil, dan kopi kaleng 400 yen), saya ngantuk dan tidur 1 jam sambil kedinginan. Di luar masih kabut tebal.

07.30 hujan reda, kabut mulai turun ke lembah, puncak mulai cerah. Dan kami mulai keliling puncak, foto-foto, ke toilet. Tenang di sini ada WIFI ada vending machine, ada pokestop ada gym 😛

Puncak Mulai cerah!!
Puncak Mulai cerah!!
EXIF_HDL_ID_1

EXIF_HDL_ID_1

IMG_7892
Crater of Mt. Fuji
IMG_7935

I conquered The Summit of Mt. Fuji
I conquered The Summit of Mt. Fuji
 

10.45 Turun gunung

Jalur turun gunung berbeda dengan jalur naik, silahkan perhatikan plang bertuliskan “Descent of Yoshida trail“. Jalur terjal berkelok zig-zag, relatif sama sampai 5th station dengan jalan berpasir. Kadang ada eskavator lewat entah yang mengangkut bahan pangan, minyak, sandang ke puncak atau yang meratakan jalan agar pasir cenderung rata. Ketika kami turun kabut semakin tebal, angin, hujan, jarak pandang hanya 1-2 meter saja. Tongkat kembali berfungsi sebagai penahan pijakan dan rem. Teknik yang salah bisa embuat jempol sakit 😛 kalo saya pilih jalan miring, mundur, tumpuan pijakan tumit dan kaki samping, macem-macem lah.. REKOR!! TURUN 2.5 JAM SAJA!  :p kesetanan pengen ke kamar mandi. Di jalur turun, toilet hany ada di station 8.

 

13.15 sampai di 5th station
Kaki sumpah gempor!!! sakit!! ambil baju ganti di coin locker (500 yen semalam), ganti baju, beli oleh-oleh dan cari bis pulang. Awalnya kami mau naik shinkansen, tapi setelah membandingkan durasi waktu di sini lebih efektif menggunakan Meitetsu highway bus dari Kawaguchiko station ke Nagoya. Awalnya saya ragu, karena harus reservasi terlebih dahulu. Keberangkatan saja, kami tak dapat. Akhirnya saya coba hubungi untuk reservasi meitetsu highway bus, beruntungnya kami masih dapat bus jam 18.00 dari Kawaguchiko station-Nagoya.

15.10-15.55 Bus dari 5th station- Kawaguchiko station (1500 yen)
Bisa pesan di bus ticket counter 5th station. Walau mahal, jangan harap bisa duduk. Ini bis sama dengan bis sanco (dan kita BERDIRI karena udah ada duluan glodok yang duduk).

16.00-17.30 Makan, lapar!!! ada japanese restaurant yang rata-rata bisa berbahasa inggris. Kami memesan tamagodon (nasi dengan telur orak arik di atasnya: 680 yen).

18.00-22.30 Kawaguchiko station-Nagoya Meitetsu center (4000 yen)
Tidur di dalam bis.

23.04-00.00 The Last kintetsu express train to Edobashi!!! (1010 yen)
Sampai di Edobashi, Tsu city, Mie prefecture, Japan-> Apartment.

Sekian informasi dan sedikit curhatan saya sewaktu mendaki Fuji. Pelajaran yang betul-betul saya ambil adalah bukan kebanggaan mencapai puncak tertinggi Jepang, tapi proses pendakian yang tidak bisa dilupakan begitu saja, bukan hanya bagaimana menghargai alam, bagaimana juga menghargai adat dan kepercayaan orang lain. Ini bukan persoalan setinggi apa gunung yang di daki, bukan! Dan bagi saya yang sudah pensiun 7 tahun dari pencinta alam, pendakian ini tidak mudah dan jauh berbeda esensinya.
Semoga bermanfaat.
Fittrie Meyllia
Tsu, 31th August 2016

Source:
Fujitozan Advice Book, Yamanashi Prefecture.
http://www.fujisan-climb.jp/
https://www.fujimountainguides.com/mountain-hut-reservations.html
http://www.mountain-forecast.com/

Click to access en_fuji_route_options.pdf

http://www.meitetsu-bus.co.jp/english/expressway/

 

Create a free website or blog at WordPress.com.

Up ↑