TENTANG STRAWBERRY PUTIH DAN PISANG IKLIM DINGIN

Tadi waktu belanja ke supermarket sempat kaget dan penasaran sama white strawberry yang di bandrol JPY 680 setara IDR 80.000/SATU buah dan pisang kecil yang dibandrol JPY 580 setara IDR 70.000/SATU buah (sebelumnya pernah lihat juga sih white strawberry dengan harga lebih mahal, tapi satu buah pisang harga segitu luar biasa). Strawberry yang merah manis rata-rata satu pack-nya dibandrol seharga JPY 400-500an sedangkan pisang adalah buah yang paling murah dan selalu ada sepanjang tahun karena 99% impor dari negara tropis dan di bandrol per pack JPY 200-300. Karena gak ngerti dan penasaran, selidik punya selidik dari QR code dan brosur profil produk dan petani;

-WHITE STRAWBERRY ini adalah jenis 白い宝石(Shiroi Houseki) atau White Jewel yang dibudidayakan di Saga Prefecture, Kyushu Island. Ini bukan jenis Pineberry yang biasa ada di Eropa, Shiroi Houseki ini jauh lebih besar, lebih juicy, dan lebih manis (katanya). Strawberry ini di budidayakan di greenhouse dengan cahaya matahari yang terbatas dan rendah kandungan anthocyanin sehingga akan berwarna putih, jenis ini bukan hasil rekayasa genetika loh, melainkan murni hasil cross bred. Memang tidak seperti kebanyakan budidaya strawberry di dunia, di Jepang strawberry dibudidayakan di green house dan tau gak sih Jepang adalah produsen no. 1 dunia yang memproduksi strawberry manis. Jadi kalau berkunjung ke Jepang WAJIB coba ya strawberry.

Nah, tentang Strawberry putih yang mahal ini, cara pengembangannya lebih rumit lagi. Dalam greenhouse, temperatur dan cahaya matahari adalah faktor pling penting dan tingkat keberhasilannya rata-rata hanya 10% yang mampu menunjukan sifat albino walau setelah dipetik. Oleh sebab itu, penjualannya pun menggunakan “novelty price”. Pertanyaannya, rasanya tetap manis? Tentu! Bahkan lebih manis dari strawberry merah dan juicy seperti nenas. Ada yang mau membeli dengan harga tinggi? Ada! Tradisi di Jepang, buah mahal dengan novelty price macam ini biasa dijadikan gift untuk orang lain dan tidak memakannya sendiri, ini adalah suatu bentuk penghargaan si pemberi kepada si penerima. Berminat membeli? Bisa di cek disini

-PISANG IKLIM DINGIN, lain cerita dengan white strawberry. Pisang ini hasil penelitian petani di Okayama, Hyogo Prefektur, Jepang selama 4 dekade terakhir yang telah menghabiskan dana pribadi sebesar $4.3 million, tujuan dari penelitiannya untuk memproduksi pisang sesuai dengan iklim di Jepang sehingga dapat mengurangi impor pisang dari negara tropis ke Jepang. Ia mengembangkan prinsip “Recreating ice-age conditions allows tropical fruit to grow in record time-the freeze-thaw awakening method”. Metode artifisial rekayasa lingkungan ini dilakukan dengan membekukan anakan pisang ke -60°C. Dalam prosesnya, tanaman akan “bangun dari hibernasi” dan temperatur ditingkatkan bertahap sampai temperatur maksimal 12-13°C. Pisang ini diadaptasikan untuk dapat berkembang dan tumbuh pada suhu yang sangat rendah. Cerita tentang penelitian ini sudah lama terdengar, tapi baru kali ini menemukan produknya sudah di produksi masal oleh perusahaan perkebunan Shinmei dan dijual di supermarket. Bahkan dari tanggal 15-19 Maret 2017 mereka melakukan pameran di Asakusa, Tokyo tentang promosi “Japan Banana”. Pengunjung boleh menanyakan apa saja disini seputar pengembangan pisang ini. Harga yan di bandrol untuk satu fresh banana adalah JPY 1.055. Bahkan ada yang meminta daun pisangnya juga loh (daripada sayang jadi limbah).  


*Bertambah pengetahuannya berkat informasi yang ada pada produk walau ga tau penafsirannya tepat atau gak.

Fittrie Meyllia

Tsu, Jepang 11 Maret 2017

Sumber:

shiroiichigo.com

asia.nikkei.com

Profil produk Pisang Okayama SHINMEI AGRI Co., LTD

Facebook Asakusa Farm

Blog at WordPress.com.

Up ↑