Seumpama

Seumpama ada ruang yang tak berbatas dan angin dapat dengan bebas menghamburkan semua yang sering kita sebut pada sepotong cerita yang belum selesai ini..

menenggelamkan dahaga akan rinai binar ketika kamu menyandarkan asa yang tak bisa kujanjikan..

seumpama kamu, berpikir sejenak untuk meluapkan nelangsa yang aku pun tak tahu siapa yang berani menorehkannya di ujung palung hatimu..

Aku, bayanganku, pasti akan meyelinap dalam bak senja atau seperti hantu yang melayang-layang bergelantung dalam gelap, mendaki fajar, melintasi waktu yang enggan memberiku kesempatan untuk sekedar duduk beristirahat dan pasti kamu tidak akan ku tinggal sendiri..

seumpama aku, meski dengan penat terseok sendiri seperti batu yang pongah dan kamu akan tegak berdiri, apakah kamu tetap memilih untuk berpura-pura lantas lari kemana sekumpulan awan memandumu? lantas terbang dan hilang..

Seumpama waktu masih menyisakan sedikit celah untukku, aku hanya ingin mengirimkan setumpuk cerita yang pernah kita buat dulu..

termasuk luka, duka, bahagia, dan cinta, meskipun akan ada yang tak kamu sadari

tentang lembar-lembar yang kutambahkan ketika aku sendiri dan kamu tak tahu..

mungkin kukirimkan pesanku lewat angin yang membawa mata melewati hati dan semua yang tak mungkin dilewati..

ke tempat kamu, dia, atau kalian menyusun jejak baru seperti kita dulu..

tempat yang membuatmu enggan menangis ketika cinta bisa menjadi cara untuk membawamu lebih jauh lagi dari jangkauanku..

biar cerita kita nantinya akan menjadi seperti matahari dan bulan, berjalan berkala pada lajurnya masing-masing…

Dan kamu akan tetap menjadi langit yang tak akan bisa kulukis dengan lebih sempurna..

20130522_135053

Fittrie Meyllia

Bandung, 22 April 2012

12.32 AM (GMT +7)

Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.

Up ↑